Puisi Bodo Amat

Diceritakan sebuah kisah.

Kelak, di suatu pagi tukang roti laris banyak dibeli.

Kelak, di suatu malam tak hanya postingan instagram yang bersahabat dengan alam.

Kelak, di suatu waktu buku tak cuma menjadi sumber ilmu.

Kelak, di suatu tempat nekat merupakan hal lumrah asal selamat.

Kelak di suatu hari, peduli menjadi barang yang paling dicari daripada yang berani.

Kelak di suatu zaman, perasaan menjadi alasan agar tetap relevan.

Kelak di suatu masa, bahasa menjadi hal luar biasa bagi perdamaian dunia.

Kelak di suatu negeri, pejabat berbakti sesuai nurani.

Kelak setelah menulis, bumi tak lagi meringis atas ozon yang terus menipis.

Dan, kelak…

Bagi siapa saja yang bodo amat tak akan dapat tempat. Istirahat tepat, bukan berarti berhenti berpendapat, bukan berarti berhenti berbuat. Bukan juga diam di tempat yang hanya bermodalkan niat.

Leave a comment